Geometri Euclid
Salah satu cabang dari
Matematika adalah Geometri. Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan metroyang artinya
mengukur. Geometri adalah cabang Matematika yang pertama kali diperkenalkan
oleh Thales (624-547 SM) yang berkenaan dengan relasi ruang. Dari pengalaman,
atau intuisi, kita mencirikan ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang
disebut aksioma dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap
pembuktian, tetapi dapat digunakan bersama dengan definisi matematika untuk
titik, garis lurus, kurva, permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan
logis.
Alders (1961) menyatakan bahwa ”Geometri adalah salah
satu cabang Matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan
benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya
antara yang satu dengan yang lain.”
Dari beberapa definisi Geometri di atas dapat
disimpulkan bahwa Geometri adalah salah satu cabang Matematika yang mempelajari
tentang bentuk, ruang, komposisi beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan
hubungan antara yang satu dengan yang lain.
Sejarah Munculnya Geometri Euclid
Geometri Euclid merupakan sebuah sistem matematik yang
disumbangkan oleh seorang ahli matematik Yunani bernama Euclid dari Alexandria. Euclid
(±325-265 SM) telah menghasilkan karya
monumental dalam Geometri, yaitu the Elements.
Teks Euclid, Elementsmerupakan sebuah kajian
sistematik yang terawal mengenai geometri. Ia sudah menjadi salah satu
buku-buku yang paling berpengarh di dalam sejarah, sama banyaknya dengan
kaedahnya yang mempunyai isi kandungan matematik. Kaedah cara yang mengandungi
andaian satu set aksiom secara intuitif yang sangat menarik, dan
kemudiannya membuktikan banyak usul (teorem-teorem) daripada aksiom-aksiom
berkenaan. Walaupun banyak daripada keputusan-keputusan oleh Euclid sudah
dinyatakan oleh ahli-ahli matematik Yunani sebelumnya, Euclid merupakan orang
yang pertama untuk menunjukkan bagaimana usul-usul ini diletakkan secara
sempurna membentuk satu deduksi dan sistem logik yang komprehensif.
Buku itu menjadi buku teks sekolah yang memuat geometri dan
Teori Bilangan, buku itu terdiri dari 13 bagian buku.
Buku 1 sampai 6 memuat 2 definisi, 5 postulat, 5 aksioma,
dan 48 dalil. Pada buku Euclid dibedakan antara aksioma dan postulat. Postulat
berlaku untuk sains tertentu sedangkan aksioma berlaku umum.
Definisi
Contoh definisi yang dikemukakan diantaranya “Suatu bidang
adalah yang hanya mempunyai panjang dan lebar”. Definisi ini mempunyai
kelemahan yaitu perlu adanya penjelasan tentang panjang dan lebar, untuk itu
perlu didefinisikan panjang dan lebar. Masih banyak definisi yang dikemukakan
Euclid yang masih perlu adanya definisi baru.
Aksioma
1. Benda-benda yang sama dengan benda yang sama, satu dengan
yang lain juga sama.
2. Jika suatu yang sama ditambah dengan suatu yang sama,
jumlahnya sama.
3. Jika suatu yang sama dikurangi dengan suatu yang sama,
sisanya sama.
4. Benda-benda yang berimpit satu sama lain, benda-benda
tersebut sama.
5. Seluruhnya lebih besar dari bagiannya.
Postulat
Postulat-postulat (berlaku khusus pada sains tertentu) yang
dikemukakan Euclid ada lima yaitu:
1. Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus.
2. Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi
garis lurus.
3. Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis
lingkaran.
4. Semua sudut siku-siku sama.
5. Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan
membuat sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut-siku-siku, kedua garis
itu jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu dipihak tempat kedua sudut
dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
Kelemahan
Geometri Euclides
Adapun kelemahan dari geometri Euclid adalah sebagai
berikut:
· Euclides
berusaha mendefinisikan semuanya dalam geometri, sampai titik, garis, dan
bidang.
· Aksioma keempat
dari Euclides yang terkenal dengan nama Aksioma Kesejajaran, terlalu panjang
sehingga merisaukan matematikawan.
· Terdapat dalil
dalam geometri Euclides yang berbunyi: ”Pada suatu ruas garis dapat dilukis
suatu segitiga samasisi”. Sementara untuk mendapatkan dalil ini masih perlu
menggunakan pertolongan prinsip kekontinuan.
· Aksioma
kesejajaran Euclides berbunyi ”Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis
transversal sedemikian hingga membuat jumlah sudut dalam sepihak kurang dari
180 , maka kedua garis itu berpotongan pada pihak yang jumlah sudut dalam
sepihaknya kurang dari 180 . Aksioma ini diubah oleh Playfair dalam kalimat
yang berbeda tetapi bermakna sama yaitu: ”Hanya ada satu garis yang sejajar
dengan garis yang diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang tidak
diketahui.”
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar